aku mau berbagi cerita yg bikin aku merinding dan mungkin juga bisa di ambil hikmahnya bagi pembaca primbon yg budiman. Kurang lebih 2 tahun yang lalu seorang "ibu" tetangga di sebelah rumahku meninggal dunia karena sakit yg sudah lama dideritanya, sebut saja nama beliau Ibu Sitti. Beliau mempunyai 4 orang anak, 3 orang anak beliau sudah menikah sedangkan anak paling bungsu belum menikah dan masih kuliah, sebut saja namanya Anto. Dia merupakan kawan bermainku sejak kecil tetapi semenjak SMU kami sudah jarang ngumpul karena sekolah kami yg berbeda... singkat cerita, akhir2 ini aku sering bergadang hingga larut malam untuk menyiapkan skripsi kuliah, pada suatu malam sejak solat Isya tadi angin bertiup kencang dan sekitar jam 2 pagi suara petir dibarengi kilat berdentum keras mengejutkanku di depan komputer dan seketika itu juga lampu padam... sunyiii sekali dan untuk beberapa saat aku terdiam, hanya suara gesekan daun2 yg tertiup angin ribut terdengar. Perlahan2 aku bergerak menuju jendela kamar dan menyingkap tirai melihat rumah para ketetangga yg ternyata listriknya juga padam, beberapa menit kuperhatikan di sekeliling pekarangan rumah yg gelap gulita dan ketika aku ingin menutup tirai jendela tanpa sengaja mataku melihat semacam sosok bayangan orang yg berdiri dibawah pohon mangga pembatas tanah kami dg rumah Anto, dan jarak dari jendela kamarku ke pohon itu sekitar 10 meter, setelah cukup lama kuperhatikan lebih seksama dan yakin benar bahwa itu memang sosok orang yg lagi berdiri menghadap ke arahku, tanpa ada firasat apa2 kubuka jendela untuk menegur orang itu... tetapi belum aku berkata sesuatu orang itu perlahan2 sudah menuju ke arahku, setelah agak dekat tiba2 seluruh bulu ditubuhku berdiri tegang. "Pocong" hanya itu kalimat pantas untuk menggambarkan sosok tersebut yg berbalut kain putih dari kaki sampai menutup diatas kepalanya, saat itu aku jangankan berteriak apalagi bergerak untuk bernafaspun terasa susah. Lamaaa rasanya aku terpaku seperti patung berhadapan dg pocong yg berwajah tak sepucat wajahku. Tiba2 di dalam hatiku teringat ceramah seorang ustad di TV disaat seperti itu ucapkan "HASBIYALLAH (cukuplah Allah pelindungku)" tanpa terasa kalimat itu keluar dari mulutku. Hatiku agak lebih tenang dan mulai bisa mengontrol diri dg terus beristigfar didalam hati sementara pocong itu terus menatapku dg jarak tak kurang dr 2 meter. Setelah aku agak tenang dan bisa sedikit bergerak kuperhatikan wajah pocong itu yg samar2 terlihat dikegelapan seakan2 aku merasa kenal dg wajahnya seperti wajah almarhum Ibu Sitti tetanggaku... tiba2 hantu/arwah itu berkata parau pelan dan kelihatan agak sedih... Amru.. aku Ibu Sitti.. sampaikan pesanku untuk Anto.. rajin2 solat dan jangan lupa mendo'akan aku.. Mimpikah aku??? atau ini memang nyata? kukedipkan mataku berberapakali untuk meyakinkan apakah ini hanya mimpi... tiba2 hantu/arawah tadi tak ada lagi didepanku, cepat2 kututup jendela dan tiduran didalam selimut. Aku gak bisa menggambarkan bagaimana perasanku saat itu, kejadian yg seumur hidup belum pernahku alami. Sebelum adzan subuh listrik hidup dan sampai pagi harinya aku gak bisa tidur teringat kejadian aneh tadi malam dan aku yakin kejadian itu bukan halusinasi atau mimpi tetapi benar2 "nyata". Siang harinya setelah berpikir panjang kuputuskan untuk menyampaikan pesan kejadian itu kepada Anto, ternyata Anto gak marah dan malah berterimakasih kepadaku. Beberapa minggu setelah peristiwa itu aku bermimpi bertemu dg almarhum Ibu Sitti dan dia kelihatan bahagia dan tersenyum kepadaku. Kalau Anto dan keluarga membaca cerita ini "saya mohon Ma'af yg sebesar2nya, saya bercerita hanya bertujuan untuk berbagi pengalaman dg sahabat2 pembaca primbon yg budiman semoga bisa mengambil hikmah dan mendo'akan keluarganya yg sudah meninggal.
Wassalam...
http://www.primbon.com/kisah/kisah57.htm