Jakarta - Adul, 25, penjual nasi goreng keliling asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada suatu malam di kawasan Kota Bogor, Jawa Barat, lari lintang pukang sembari menyeret gerobaknya sejauh 100 meter. Menurut kisahnya, ia lari gara-gara dua lembar daun sirih. Hah?
Kisah ini bermula pada suatu Senin awal bulan ini. Adul keliling melewati Jalan Bima, Perumahan Cipaku Indah II, yang berbatasan dengan Jalan Arjuna. Malam sudah hampir menuju puncak, sekitar pukul 23.00, seorang pembeli di ujung jalan memanggil Adul. ”Saya senang karena tumben ada pembeli dari rumah di ujung jalan,” tutur Adul kepada FX Puniman, seorang wartawan yang tinggal di kawasan itu, Rabu (17/2/2010).
Setahu Adul, rumah di ujung Jalan Bima tak berpenghuni. Ia sempat curiga, tetapi lantaran pembelinya berupa sesosok perempuan cantik dan ramah, ia ladeni dengan ramah pula. Si pembeli yang mengenakan pakaian tidur itu minta dibuatkan nasi goreng. ”Ia kemudian menyerahkan dua lembar uang yang jumlahnya Rp 6.000,” tutur Adul.
Keduanya kemudian secara aktif terlibat obrolan saling menanyakan asal-usul. Adul menanyakan sejak kapan tinggal di rumah yang kosong itu. Perempuan cantik itu mengaku belum lama.
Tak lama kemudian, si pembeli pamit menyalakan lampu rumahnya. Sementara Adul sibuk meracik nasi goreng. Lantaran beberapa saat si pembeli tak kembali dan rumah tetap gelap, buru-buru Adul kabur.
Ia yakin si pembeli adalah hantu penghuni rumah kosong di ujung Jalan Bima itu. Dua lembar uang yang diserahkan si pembeli seketika berubah menjadi daun sirih.
Lebih dari sepekan Adul tak berani melintas di Jalan Bima. Ia kemudian setengah terpaksa kembali berjualan di kawasan itu lantaran dalam mimpinya, si perempuan cantik memohon agar Adul jualan lagi. Hantu jalo cantik memang menggoda