Suatu malam yang dingin kira-kira jam 1 malam, saya bersama teman saya aby, sedang berada di depan rumah saya, ketika itu keadaan sangatlah sepi. Aby yang saat itu ingin menyelesaikan tulisannya menginap dirumah dan ingin meminjam komputer saya untuk menyelesaikan tulisannya. Tiba-tiba ada seseorang lewat mengenakan baju putih berkepala botak serta bewokan, ketika orang itu melewati kami semerbak bau bangkai menusuk-nusuk hidung kami. Aby bertannya kepada saya, “Mas cium bau bangkai gak?” saya pun mencium bau bangkai tersebut “iya nih, bangkai tikus kali” saya memperhatikan orang asing itu berkeliling di sekitar perumahan tempat saya tinggal, saya pun tidak mengenali orang tersebut, nungkin dia adalah orang gila yang hilang, tapi penampilannya rapi tidak tampak seperti orang yang kurang waras. “yaudah loe langsung masuk aja, kalo mau nyelesain tulisannya” kata saya, kami pun masuk, karena saya curiga dengan orang asing yang .
Saat itu Aby sedang, menulis Tulisannya menggunakan komputer saya. Kebetulan computer saya posisinya tepat didepan jendela yang saat itu tidak tertutup oleh hordeng hanya tertutup oleh kaca, “aby, gue tinggal dulu, gue mau ke belakang, loe ngetik aja .” kata saya sambil meninggalkan teman saya. Tiba-tiba Aby yang saat itu sedang mengetik tulisannya iya melihat sosok kuntilanak di balik jendela rumah saya jelas sekali terlihat olehnnya. Ketika saya kembali ke kamar saya, aby sedang tidur di kasur. “woi, kaltannya loe mau ngetik, malah tidur.” Saya sambil mengguncang-guncang kakinnya. “mas, tolong tutup jendela loe dong!” dia, terlihat agak pucat. “emang kenapa, ini jendela gak ada hordengnnya,” kata saya sambil mencari sarung untuk menutupi jendela tersebut. “mas gue tadi ngeliat kuntilanak, lewat didepan jendela loe, gila jelas banget mas,” aby mencoba menjelaskan. “Udah loe tidur aja kalo ngantuk”.
Kira-kira jam 4 pagi ibu saya bangun untuk menyalakan air di depan rumah saya dan saya bangun untuk melihatnnya, “mah, masa si aby ngeliat kuntilanak di situ,” sambil saya menunjuk ke arah depan jendela saya. Ibu saya langsung menghadap saya. Tiba-tiba yang mengejutkan kuntilanak itu muncul di belakang ibu saya, “itu-itu!” ibu saya langsung menengok kebelakangnnya dan tidak melihat apa-apa, saya melihat kuntilanak itu jelas dan lenyap seketika.
Sumber : Adit di Jakarta