Kuntilanak (bahasa Melayu: puntianak, pontianak) adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir. Nama "kuntilanak" atau "pontianak" kemungkinan besar berasal dari gabungan kata "bunting" (hamil) dan "anak".
Dalam folklor Melayu, sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik. Kuntilanak digambarkan senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga kemboja. Konon laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak berubah wujud menjadi penghisap darah. Kuntilanak juga senang menyantap bayi dan melukai wanita hamil.
Dalam cerita seram dan film horor di televisi Malaysia, kuntilanak digambarkan membunuh mangsa dengan cara menghisap darah di bagian tengkuk, seperti vampir.
Agak berbeda dengan gambaran menurut tradisi Melayu, kuntilanak menurut tradisi Sunda tidak memiliki lubang di punggung dan hanya mengganggu dengan penampakan saja. Jenis yang memiliki lubang di punggung sebagaimana deskripsi di atas disebut sundel bolong. Kuntilanak konon juga menyukai pohon tertentu sebagai tempat "bersemayam", misalnya waru yang tumbuh condong ke samping (populer disebut "waru doyong").
Dan Pocong adalah sejenis hantu yang berwujud pocong. Di Malaysia, hantu semacam ini dikenal pula sebagai hantu bungkus.
Penggambaran
Penggambaran pocong bervariasi. Dikatakan, pocong memiliki wajah berwarnah hijau dengan mata yang kosong. Penggambaran lain menyatakan, pocong berwajah rata dan memiliki lubang mata berongga atau tertutup kapas dengan wajah putih pucat. Mereka yang percaya akan adanya hantu ini beranggapan, pocong merupakan bentuk protes dari si mati yang terlupa dibuka ikatan kafannya sebelum kuburnya ditutup.
Meskipun pocong dalam film sering digambarkan bergerak melompat-lompat, mitos tentang pocong malah menyatakan pocong bergerak melayang-layang. Hal ini bisa dimaklumi, sebab di film-film pemeran pocong tidak bisa menggerakkan kakinya sehingga berjalannya harus melompat-lompat. Keadaan ini pula yang menimbulkan suatu pernyataan yang biasa dipakai untuk membedakan pocong asli dan pocong palsu di masyarakat:
“ Lihat saja cara berjalannya. Bila berjalannya melompat-lompat, lempar saja dengan batu, pasti akan teriak-teriak. ”
Kepercayaan akan adanya hantu pocong hanya berkembang di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera. Walaupun penggambarannya mengikuti tradisi muslim, umat beragama lain pun ternyata dapat
kisah ini nyata dialami sahidin 35 tahun kejadiannya kira-kira 15 tahun yang lalu :
Malam semakin larut bulan pun bersinar dengan terang aku berjalan pulang, aku sangat lelah setelah seharian mencari kerja, aku langsung tidur disofa karena saat itu aku masih tinggal dirumah kakak perempuan ku yang suaminya lagi bekerja di luar negeri dan karena kakak ku takut dirumah sendirian akupun tinggal dirumahnya selama beberapa bulan.
Mataku sangat berat tak sengaja aku melihat jam dinding yang menunjukan angka 11.30 malam dan akhirnya terlelap tidur terbuai alunyan mimpi. tiba-tiba aku bangun dan tersadar ada sesuatu yang tak beres karena saat aku bangun mataku tertutupi oleh rambut yang sangat tebal dan panjang, aku alihkan rambut itu dengan tangan ku, aku kaget setengah mati aku melihat pocong berdiri tegak di depan kamar kakak perempuan ku menatap ku tajam dengan wajah mengerikan dan ketika aku sadar aku berada di pangkuan seorang wanita yang berambut panjang yang rambutnya menutupi wajah ku sedari tadi, aku benar-benar merasakan rambut itu nyata dan bukan mimpi aku berteriak dengan sangat keras "aaaaghhhh!!!" dan sekilas aku melihat wajah wanita yang memangku kepalaku dengan pahanya dan mengelus-ngelus kepalaku ternyata wajahnya sangat mengerikan pucat. Akhirnya semua orang bangun sampai-sampai tetangga kakak ku bangun dan menghampiri aku "ada apa ini?" kata kakak ku sambil mengambilkan segelas air putih "ibu-ibu siti ada apa? maling?" tanya seorang tetangga dari luar rumah yang saat itu masih keadanan terkunci. akhirinya semua tetangga masuk keruamh untuk melihat yang sebenarnya terjadi. Dan ketika semua orang datang mahluk-mahluk itu pun menghilang.
Keesokan harinya ketika aku
membersih kan rambutku dengan sampo aku tak sengaja menemukan sehelai rambut yang sangat panjang di kepala ku yang tak mungkin itu adalah rambut ku, karana rambutku pendek.