Ceritasejauh ini: Beberapa orang telah meninggal setelah membaca manuskrip berjudul Scared to Death, buku karangan seorang wanita bernama Manuka Das. Seorang reporter kriminal,Edna Lee berada di tengah gurun pasir, ditempat tinggal sang penulis ketika kematian kembali terjadi. Kematian seorang reporter televisi bernama Dan Blather.
Salah seorang presenter,Stella Tin sangat marah karena dirinya masuk dalam daftar tersangka. “Aku tidak akan bicara denganmu. Aku punya hak untuk tetap diam.”
Edna tersenyum. “Boleh saja,tapi anda tidak mampu.”
Kemarahan wanita itupun meledak: “Itu tidak benar! Hanya karena aku seorang presenter TV yang cantik, kamu pikir aku bodoh. Tidak semua orang seperti itu bodoh.”
Enda menanggapi: “Ya memang, yang 99 persennya membuat yang lain terkesan seperti itu.”
Stella menjerit: “Aku bisa menuntutmu karena…”
Namun si produser TV Ronny Rot memotong ucapan Stella. “Hei, apa orang-orang di planetmu tidak bisa diam? Edna, apakah kamu akan mengatakan pada kami siapa pembunuh Blather?
Edna mengangguk. “Tina,Stella, Ronny, Bobby – anda semua memperoleh keuntungan dari kematian pria ini.Tapi kupikir tidak seorangpun dari kalian mampu menyusun skenario pembunuhan serumit ini: pembunuhan yang dilakukan secara live di televisi dan disiarkan keseluruh dunia.
Edna meletakkan tangannya di belakang punggung, lalu dia berjalan beberapa langkah. “Tidak, pelakunya adalah seseorang yang mampu merekayasa rencana yang kompleks. Seseorang yang bisa menipu, memanipulasi, dan menyesatkan orang lain.”
Lalu Edna diam. Semua orang menahan nafas. Suasananya seperti saat juri American Idol mengumumkan siapa peserta yang akan keluar.
Edna diam, dan menghitung sampai 10 dalam hati kemudian dengan perlahan dia berkata: “Siapakah yang lebih ahli mengarang cerita dramatis selain seorang penulis novel misteri?”
Semua orang menoleh ke arahpenulis Scared to Death. Manuka Das terdiam kaku di kursinya. “Beraninya kamu menuduhku me….”
Edna memotong ucapannya. “Nona Manuka, anda perlu membunuh seorang selebriti untuk menjamin kesuksesan buku anda. Anda sengaja menyetel pendingin ruangan sedemikian rupa sehingga semua orang kepanasan dan kehausan. Anda lalu memberikan korban segelas air es yang mengandung racun tak berwarna dan tak berasa namun efeknya cepat.”
Sang penulis mengeram gemas lalu berkata: “Disinilah kamu salah. Aku berbagi minum dengan Blather.”
Semua yang lain mengangguk, membenarkan ucapan nona Manuka.
Edna menanggapi: “Itu adalah tindakan yang sengaja dilakukan untuk menghilangkan kecurigaan.”
Racunnya bukan di air. Racunnya ada di es batu. Nona Manuka, anda meminumnya segera setelah air dituang. Satu menit kemudian, es mulai mencair karena udara panas, dan racunnya pun akhirnya larut kedalam air.”
Bobby berkata: “Tapi jika diracun, seharusnya ahli forensik mengetahuinya kan?”
Enda membalas: “Jika di kotamodern memang iya, tapi bukan di tempat terpencil seperti ini. Pada saat ahli forensik dengan peralatan mencukupi datang mengotopsi korban, jejak racunnya sudah hilang.”
Bobby dan para pria lainnya lalu berlari untuk mengamankan Manuka Das yang mencoba melarikan diri dari rumah.
Sementara Edna menyibukkan diri mengirim SMS ke editornya: REVIEW BUKU SELESAI. SELANJUTNYA?
Cerita aslinya bisa dibaca di:
Part 1
http://mrjam.typepad.com/diary/2010/03/scared-to-death-part-one.html
Part 2
http://mrjam.typepad.com/diary/2010/03/scared-to-death-part-2.html
Part 3
http://mrjam.typepad.com/diary/2010/03/scared-to-death-part-3.html
Part 4
http://mrjam.typepad.com/diary/2010/03/scared-to-death-part-4.html
Part 5
http://mrjam.typepad.com/diary/2010/03/scared-to-death-part-5.html
Semoga ini bisa menghibur…btw klo udah baca cerita aslinya…feel free to critisize my translation ^^