Scared to Death (part 4)

Cerita sebelumnya: Beberapa orang telah meninggal karena membaca manuskrip berjudul “Scared to Death” karangan Manuka Das. Seorang reporter kriminal bernama Edna Lee berada di tempat kejadian saat kematian terakhir terjadi. Kematian terakhir yang terjadi adalah kematian seorang presenter TV terkenal bernama Dan Blather. Bagian keempat dari lima bagian misteri….

Hidup terlalu singkat untuk memimikirkan seberapa singkat hidup itu sendiri sebenarnya. Edna tahu bahwa dia harus bertindak cepat sebelum si pembunuh berhasil menutupi jejaknya. “Siapa yang akan memperoleh keuntungan dari kematian ini?” teriak Edna dengan keras.

Rekan reporter Edna, Bobby Jaya menyahut: “Setiap pemirsa televisi di planet ini. Itu memperpendek jumlah tersangka menjadi empat milyar orang.Itu baru awalnya.”

Terinspirasi dari novel kriminal kesayangannya, Edna meminta semua orang untuk duduk. Berjalan mengelilingi ruangan, Edna merasa seperti Sherlock Holmes yang berada di bab terakhir dari sebuah kisah detektif.

Sebuah ide muncul di pikiran Edna. Apakah dia sebaiknya pergi ke luar untuk membeli topi pemburu rusa? Apakah ada yang menjual barang seperti itu ditengah gurun pasir begini? Sepertinya tidak. Dengan cepat dia mempertimbangkan untuk meminjam pipa cangklong dari salah seorang penduduk lokal (supaya kelihatan seperti Sherlock Holmes), tapi akhirnya dia memutuskan untuk tidak melakukannya.

“Untuk mengungkap sebuah kasus, seorang detektif akan mencari motif”, kata Edna sambil berbalik ke arah wakil korban, Stella Tin. “NonaTin, anda punya motif. Air mata anda saat melaporkan kematian Mr. Blather disiarkan ke seluruh media di dunia. Mungkin kelak anda akan mewarisi sebuah acara talk show yang terkenal.”


Stella Tin memekik : “Tidak, aku tidak membunuhnya.”


Edna berbalik menghadap si produser TV, Ronny Rott. “Mr.Rott, kejadian ini juga membawa keuntungan bagi anda. Acara CCBN Celebrity News telah terkatrol menjadi acara paling eksklusif, mahal dan akan menyibukkan semua staf anda.”


Rott berkata. “Beraninya kamu menyatakan alasan yang begitu buruk”


Edna berbalik ke arah agen dari sang penulis, Tina Mayer. “Nona Mayer, buku yang anda jual diikuti oleh adanya rumor bahwa buku itu begitu menakutkan sehingga menyebabkan dua orang meninggal karena ketakutan. Kematian Mr. Blather yang terjadi setelah membaca bab pertama dari buku tersebut disiarkan langsung di televisi. Kematian ini semakin memperkuat rumor yang beredar. Tentu sudah ada banyak uang yang menanti anda bukan?”



Tina Mayer langsung melongo.


Edna lalu memandang ke arah rekannya sesama reporter, Bobby Jaya. “Mr. Jaya, anda adalah saingan Mr. Blather, dan anda iri padanya. Anda pasti senang jika Mr. Blather pergi untuk selamanya.


Jaya mengangguk. “Saya memang senang karena dia meninggal,tapi bukan berarti sayalah yang membunuhnya.



Stella Tin menunjuk ke arah Edna dengan marah. “Beraninya kamu membuat tuduhan seperti itu! Kamu sudah melewatkan satu fakta. Penyebab kematian. Bagaimana dia mati? Diracun? Tidak. Semua orang disini makan pisang yang sama saat tadi di perjalanan ke tempat ini. Kita semua meminum jus jeruk yang sama. Bahkan gelas air yang terletak di meja kopi di depan korban diminum oleh korban dan Nona Manuka. Apakah nona Manuka terlihat seperti keracunan? Sama sekali tidak kan?


Tina Mayer berkata: “Jadi maksudmu kalau Mr.Blather meninggal karena ketakutan setelah membaca buku itu benar?”


Mr. Jaya menyatakan pendapat lain: “Mungkin itu semacam sugesti otomatis. Setelah mendengar bahwa orang akan meninggal setelah membaca bukunya, dia entah bagaimana membuat dirinya sendiri meninggal.


Edna menggelengkan kepalanya. “Aku tahu pasti siapa yang membunuhnya. Sang penulis memberitahuku”

Selanjutnya: Mengungkap sang pembunuh….

dari cerita ini tampaknya agen stella tin sudah sampai di tempat dulu ya?
serta apakah dia sebelumnya melakukan sesuartu dengan nona manuka?

hhmm

@HDNLY : yang jadi agen nona Manuka dan ada duluan di tempat kejadian itu Tina Mayer..., Stella Tin datang bersama rombongan termasuk si korban Dan Blather dan Edna...

kalau begitu apa aja yang dilakukan tina mayer saat sebelum kru lain datang?
dan apa Dan Blather membawa alat make up nya sendiri?

Dan Blather spertinya bawa alat make up sendiri, kalau aktivitas Tina Mayer belum jelas...

It's just a story :)

emank ada di ceritakan ya kalau Dan Blather minum air itu?

@HDNLY: itu dia masalahnya...ceritanya tuh ngga menceritakan saat kapan Blather minum air putih...yang ada hanyalah jus jeruk yang diminum semua orang saat itu. Satu2nya yg jadi informasi klo Blather jg minum air putih itu cuma dari kata2 Stella Tin.

Sorry klo jawaban ini mengecewakan....

Dan sepertinya sewaktu minum air putih itu pula Dan Blather Keracunan.
tapi hal yang lebih penting adalah darimana racun itu berasal??
sekarang yang ada dalam pikiran Saya adalah sewaktu mencium tangan Manuka.

Dimana waktu itu manuka telah terkena racun sehingga mereka ber 2 ( manuka dan Blather ) merasa kepanasan.
racun yang ada ditangan manuka tidak akan meracuninya jika dia tidak memegang sesuatu kedalam mulutnya, beda dengan Blather yang telah mencium tangan Manuka, dimana bibir Blather sewaktu itu trkena racun dan sewaktu dia meminum air, maka racun tersebut masuk ke dalam tubuhnya.
dan Satu-satunya orang yang bisa mengoleskan racun di tangan manuka adalah Sang Agen Tina Mayer.
itu pun jika benar berarti mayer pasti masih menyimpan racun tersebut di tas penyimpanan peralatannya.

Ya, ini analisis dari saya, walau mungkin masih banyak kekurangan.
dan apabila ada salah, harap petunjuknya.

T'rima kasih...

Well...memang ada kemungkinan seperti analisis kamu, cuma yang jadi pertanyaan adalah...apakah sebelumnya agen Tina Mayer tahu bahwa akan ada orang yang mencium tangan Manuka?

Ronny Rot bahkan menegur Blather ketika melakukannya. Kalau kupikir, seharusnya Tina Mayer mengetahui bahwa menyentuh wanita adalah hal terlarang di tempat itu.

Jika rencananya adalah mengoleskan racun ke tangan Manuka hingga menunggu ada yg mencium tangannya rasanya riskan, karena kemungkinan tangan nona Manuka dicium oleh orang terlalu random. Apalagi di tempat itu hal spt itu sangat tidak lazim.

Jika memang ini rencana pembunuhannya spt itu, maka perlu luck yg amat besar sehingga rencana bisa berjalan lancar....

itu juga sudah gw pertanyakan sebelumnya. tapi bagaimana kalau sebenarnya tujuan atau orang yang ingin dibunuh sebenarnya itu adalah nona manuka itu sendiri. tapi ternyata hal tersebut malah menjadi hal yang diluar perkiraan si pelaku....

Tina Mayer bahkan ngga berani membaca manuskrip Scared to Death. Jika dia memang ingin membunuh Manuka untuk memperoleh uang banyak dari penerbit...mungkin usahanya bisa berhasil kali ini...tapi bagaimana dengan kedepannya? apakah orang spt Tina Mayer akan puas hanya dengan satu buku?

Seandainya kamu jadi penerbit, apakah kamu mau menerbitkan buku yg membuat pengarangnya sendiri meninggal, sehingga tidak bisa di edit sebelum di terbitkan?

Ini cuma pendapat aku aja sih...sebenernya yg berhak ngejawab ya Mr.Vittachi

Gw rasa setelah mengetahui 2 orang meninggal karena bukunya, dari sifat nona manuka, dia pun juga tidak akan menulis buku lagi.
dan bukannya bukunya sudah terbit?
sehingga masalah edit gw rasa sudah dilakukan sebelum penerbitan bukan?
jika memank ada info tambahan, harap petunjuk.

Oke, sekarang begini...dari kasus kan sudah kelihatan bahwa kematian Dan Blather adalah sesuatu yang amat DRAMATIS. Membunuh seseorang di tengah2 acara live dan disiarkan ke seluruh dunia pasti perlu perencanaan bukan?

Kematian Dan Blather memang karena racun, ada beberapa faktor yang mendukung. Pertama...udara yang panas(di analisis kamu udah ada), masalahnya bagaimana racun itu membunuh Blather. Profiling dari semua orang di tempat kejadian...pelakunya haruslah cukup cerdas untuk bisa membuat rencana semulus itu bukan?

apa, si pembunuh punya maksud sendiri buat ngebunuh Dan Blather ditengah2 acara live yg seluruh orang pasti tau??

@Rain: bener...itumemang direncanakan supaya dilihat semua orang^^

@HDNLY: gimana ni menurutmu? 

Ehmm..
Kalau gitu boleh tw posisi setiap orang saat kejadian?
dan Dan Blather Minum air itu setelah Siaran pertamanya.
atau sebelumnya?
Dan apa saja yang dilakukan Orang" yang ada disana pas kejadian?

Dan Blather duduk berhadapan dengan nona Manuka, sementara reporter lain begerombol. Diantara kursi nona Manuka dgn Dan Blather ada meja kopi. Di meja kopi seharusnya ada air es (ngga tau apakah ada satu pitcher dan 2 gelas atau gimana)...yg jelas nona Manuka minum air es sebelum wawancara mulai...., pada saat ada jeda wawancara, Dan Blather sepertinya minum air itu jg lalu memutuskan membaca manuskrip "Scared to Death" sebelum akhirnya tersungkur.

Udara sangat panas...membuat semua orang gerah, dan semua reporter makan pisang dan minum jus jeruk yg sama....

Setelah pemeriksaan forensik apa ditemukan reaksi racun pada gelas, botol minum atau sekitar meja itu.
dan maksudnya air es itu air dingin atau air yang di tuang ke dalam gelas berisi es?

Pada cerita ke empat para reporter itu memang memanggil ahli forensik dan polisi lokal, namun pembunuhnya pintar...di tempat yang begitu terpencil spt Taklamakan, tidak ada yg cukup kompeten melakukan otopsi pada korban...sehingga Edna hanya mengandalkan analisanya saja...sebelum ahli forensik dari luar tiba...

Seharusnya air yg diminum itu adalah air yg dituang ke tempat berisi es...karena di cerita dikatakan "nona manuka menuang untuk dirinya sendiri"
(moga aja translate-tan nya ngga salah)....

Kalau gitu dapat dipastikan 2 gelas yang ada di meja.
dan apa Dan Blather ada kebiasaan-kebiasaan sewaktu meminum air yang berisi es seperti memakan es atau lain sebagainya?

Di cerita ngga diceritakan secara spesifik gimana kebiasaan Dan Blather. Yang jelas nona manuka minum duluan...segera setelah air dituang ke es....sedangkan Dan Blather minum belakangan...sptnya mereka berbagi air dan es....tapi aku jg ngga jelas...brp gelas yg ada di meja kopi

Ooo,..
kalau gitu apa ada diceritakan siapa yang menyiapkan meja kopi dan segala perlengkapan minum itu?

Di cerita itu cuma dikatakan bawa Tina Mayer yg mengundang pers ke rumah nona Manuka. Sebelum Edna dan rombongan reporter datang, seharusnya hanya nona Manuka dan Tina Mayer yang ada di TKP.

Jadi, rombongan Dan Blather tiba lebih dahulu dibandingkan rombongan Edna. Tidak diceritakan apa yg terjadi di lokasi sebelum rombongan Edna datang..., apa pun bisa terjadi, karena di cerita part 1 dikatakan bahwa Tina Mayer ada di dalam, mempersiapkan nona Manuka untuk menemui pers....jadi satu2nya yang bisa diandalkan adalah profiling semua orang....mencari orang yang cukup cerdas...bisa merancang rencana yang dramatis....have an ability to mislead other...